Jurnalis Jakut Gelar Webinar Penyintas COVID-19
Komunitas Jurnalis di wilayah Jakarta Utara yang tergabung dalam wadah Jurnalis Jakarta Utara (JJU) menggelar kegiatan web-seminar (webinar) dengan tema 'Penyintas COVID-19, Merdeka Melawan Stigma'.
Keberadaan mereka jangan lagi menjadi stigma. Pengalaman mereka justru meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan bagi seluruh masyarakat
Selain dihadiri jajaran unsur pemerintah daerah seperti Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dan lurah, kegiatan yang dilaksanakan melalui daring di aplikasi zoom ini juga mendatangkan Praktisi Psikolog, RA Oriza Sativa.
Ketua JJU, Deny Zaenudin mengatakan, kegiatan webinar ini diadakan sebagai penyemangat warga di Jakarta Utara agar bisa bangkit dari kondisi keterpurukan di tengah pandemi COVID-19. Karena itu, pengalaman dari para penyintas COVID-19 dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat.
Pemkot Terima Audiensi Pengurus Jurnalis Jakarta Utara"Keberadaan mereka jangan lagi menjadi stigma. Pengalaman mereka justru meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan bagi seluruh masyarakat," katanya, Selasa (1/9).
Praktisi Psikolog, RA Oriza Sativa menuturkan, COVID-19 tidak hanya bisa dilihat dengan kacamata penanganan medis semata. Sebagai mahluk hidup, kesehatan psikologis manusia juga menjadi unsur penting agar tetap bisa bertahan hidup.
"Apalagi saat ini belum ada anti virusnya. Kita hanya bisa berharap dari daya tahan tubuh dan itu amat dipengaruhi faktor psikologis," tambahnya.
Oleh sebab itu, Oriza mengimbau warga agar lebih memahami tentang COVID-19, sehingga bisa menghadapi situasi pandemi. Secara mental, warga diminta memiliki kemampuan menerima kondisi diri dan situasi, mengambil hikmah dari keadaan dan memiliki pemahaman tentang orang penyintas COVID-19.
Sementara itu, Lurah Sunter Agung, Danang Wijanarka menambahkan, selama ini pihaknya sudah massif melakukan kampanye
pencegahan dan penanganan COVID-19 di wilayahnya. Melalui cara demikian, upaya menekan angka kasus COVId-19 di Ibu Kota diyakini bisa direalisasikan bersama-sama."Kesadaran warga di tingkat RW pun sudah terbangun untuk membantu warganya yang menjadi penderita. Termasuk kami juga secara aktif mengawasi hingga membangun mental mereka dengan interaksi langsung," tandasnya.